Di Bawah Perintahku (Eps.1)


(WUSHHH.... *shound efek kaya di sinetron pas flash back)
5 hari yang lalu ketika aku berjalan melewati gang sempit di mana gang tersebut adalah gang jalan rahasia menuju tempat rahasia yang taunya pun orang-orang rahasia dan jika kamu membaca cerita ini pun berarti kamu adalah orang rahasia, mungkin kamu mempunyai rahasia dalam hatimu ketika kamu menyukai seseorang, nah serahasia itulah jalan ini (ngertikan apa yang aku maksud?), di perjalanan menuju tempat yang aku bilang rahasia tadi aku temukan ada sebuah gunting, aku seketika berfikir pasti teman-temanku menjatuhkan gunting tersebut di jalan, dan aku pun tidak tahu apa maksud mereka membawa gunting di tempat rahasiaku ini, mungkin mereka ingin mencukur rambut temanya atau apa? ntahlah, aku berjalan menyusuri jalan sempit tersebut dengan kepala yang terus berputar seperti program komputer yang sedang menjalankan perangkat lunaknya namun salah satu program yang utamanya hilang dengan begitu perangkat lunak itu akan terus berputar tanpa akhir hingga berujung pada penutupan program paksa, namun kau tahu otaku bukan sebuah program komputer kan? dua tiga empat belokan aku lewati dengan tanpa berpikir hingga aku pun salah jalan dan keluar dari gang sempit itu ntah dimana.

Aku mencoba kembali ke gang tersebut namun aku melihat sesuatu yang sangat luar biasa aneh pada saat itu, ternyata aku berputar dan balik lagi ke tempat dimana aku memasuki gang sempit yang aku masuki tadi. Mungkin menurut kalian hal itu biasa namun ini tunggu dulu di gang tersebut aku melihat teman-temanku di depanku dengan luka lebam seperti orang yang sudah di tonjok dan di pukuli oleh orang lain, padahal kami bukan geng atau pun preman, oh iya dan aku lupa memberi tahukan siapa kami, sebelum ada di benak kalian hal yang negative tentang kami aku akan memberitahukan bahwa kami sebenarnya adalah kumpulan orang-orang yang hobi bermain game dan hobi meretas akun orang lain yang kami tau pemilik akun tersebut adalah orang kaya mempunyai harta berlimpah dan sombong nya luar biasa, meskipun hal tersebut mungkin menurut sebagian kalian adalah hal yang buruk namun tenang saja, kami selalu memberikan hak mereka kembali jika mereka mau meminta maaf dan merubah sikap sombongnya itu. Kembali membahas keadaanku ketika itu, teman-temanku yang berjumlah 3 orang tersebut keadaanya sangat ambruwaut (entah kata apa ini namun dengan kata itu aku bisa menggambarkan keadaan mereka, mungkin yah, itu bagaimana kalian membayangkannya).

Dengan wajah yang sangat panik dan kebingungan aku tidak pikir panjang dan tidak menanyakan keadaan mereka dulu, aku langsung menggandeng salah satu dari mereka menuju tempat persembunyian kami. Setibanya di ruangan rahasia tersebut aku tidak mengeluarkan satu kata pun yang ku lakukan mencari obat-obatan yang tersedia di kotak obat, atau di laci atau di tempat manapun yang tesedia obat, karena tidak mungkin di tempat yang kita bangun ini tersedia kotak obat karena kita tidak berpikir akan terjadi sesuatu yang menimbulkan luka. di laci aku menemukan satu lembar hansaplas, satu gulung perban dan di meja ada kayu putih, mungkin ini bisa membantu.

Tidak lama setelah aku membantu mereka menyembuhkan luka-luka mereka, salah satu dari mereka pun berkata,

"ini salahmu" menatapku dengan mata yang penuh dengan dendam.
"hah?" seketika aku bingung, "Kenapa? serius?"
"ini karena teman-temanmu dulu, mereka mengincarmu"

setelah dia mengucapkan kata temanku yang dulu, aku tidak pikir panjang, aku berdiri, mengepalkan tanganku, lalu berjalan menuju pintu keluar akan tetapi Jena salah satu temanku yang babak belur itu menahan tanganku, Jena adalah satu-satunya member perempuan di grup kita, karena itulah dia memegang tanganku. Bayangkan saja jika laki-laki yang memegang tanganku, jijik rasanya.

"jangan pergi sekarang, mereka sekarang punya ketua baru, dan dia mengincar keselamatanmu dan keselamatan kita semua, jika kamu pergi dia akan mengincar tempat ini juga" katanya.

dan 2 orang lainya pun sepertinya setuju dengan perkataan Jena. ohh iya aku lupa memperkenalkan mereka.

Dia yang aku bantu lukanya adalah Joe, dia adalah tukang design logo dan curat-coret di web orang lain yang kita retas, bisa disebut dia ahlinya. Lalu yang berambut panjang dan jarang berbicara itu adalah Loki, seperti adiknya Thor, kita menyebutnya Loki karena wajah dan rambutnya yang panjang percis seperti Loki, dia ahlinya dalam pemograman ntah lah mungkin otaknya hanya berisi kode kode dan bahasa koding yang sangat sering sekali kita gak bisa mengerti apa yang sedang dia lakukan, terkadang pula kita semua curiga ke dia, karena kita tidak tahu apa yang dia lakukan mungkin dia membocorkan rahasia kita ke suatu situs di deepweb, mungkinkah? tapi selama ini kita tidak punya masalah dengan dia jadi mungkin kita biarkan saja dulu, karena sulit sekali berkomunikasi  dengan dia. dan ini Jena yang sedang memegang tanganku, dia gadis anti sosial yang hanya peduli dengan kita, mungkin bisa dikatakan dia adalah ibu dari geng ini, keahlianya adalah berkomunikasi dengan musuh kita di jaringan, ntah kenapa hampir semua situs atau akun yang kita retas mereka memohon ampun dan ketakutan dengan cara bicara dia di jaringan.
Kita semua memiliki nama yang aneh kan? maksudku Joe? Jena? Loki?

Kita satu sama lain tidak pernah menyebutkan nama asli kita, yah hacker mana yang tidak punya nama palsu kan? itu dilakukan agar semua orang di dunia maya maupun dunia nyata tidak mengetahui identitas kami yang asli.

Mungkin kalian bertanya-tanya siapakah aku?

Aku adalah ketua dari perkumpulan rahasia ini, nama asliku Rendi namun mereka memanggilku Ketua. Dan yang paling aneh lagi aku ketua yang sama sekali buta dengan pemograman atau apalah itu yang aku tahu kekuatan geng kita bisa aku arahkan dan manfaatkan untuk kepentingan kita sendiri maupun kepentingan umum. Dan masa laluku, aku juga pernah menjadi ketua di grup yang bisa di katakan preman di kota ini, dan betul sekali aku tidak punya wajah yang seram dan tubuh yang kuat aku hanya menggunakan otaku untuk mengendalikan kekuatan teman-temanku mau yang dulu maupun yang sekarang.

"mereka mengincarmu karena kamu punya hutang yang harus dibayar" kata Joe, "katakan apa itu? mengapa mereka mengincarmu? apa urusan kamu dengan mereka !" dia sangat marah karena terlibat dengan urusan masa laluku, karena tidak ada satu pun di grup ini yang tahu masa laluku.

Saat itu aku berpikir haruskah aku menceritakan masa laluku kepada mereka? atau aku harus membuang wajah lalu pergi keluar? apakah jika aku menceritakanya mereka akan membantuku mengatasi masalah ini? sepertinya mereka hanya lah kutu buku yang tidak bisa berkelahi.

Oke keputusanku.....
Aku melepaskan tangan Jena dan langsung membuka pintu lalu pergi, sebenarnya aku tidak suka dengan apa yang harus aku lakukan ini, namun ini demi kepentingan dan keselamatan grupku yang sekarang. Aku berjalan menyusuri gang sempit yang seperti labirin ini dengan pikiran yang berputar, bagaimana aku harus menyelesaikan ini yah? dan bahkan aku lupa menanyakan kenapa grupku yang sekarang mempunyai urusan dengan grup yang lama, dan aku tidak tahu siapa yang salah dan yang benar dalam masalah ini.

Aku berpikir untuk berjalan mundur lagi dan berbicara kepada grupku. Yup inilah aku, orang yang sangat super labil ketika mengambil keputusan, karena setiap keputusanku selalu dipikirkan di jalan bukan sebelum aku memutuskan suatu perkara. Ketika aku sampai ke ruangan rahasia aku pun bertanya ke Jena, karena dia yang paling bijak dan menerima aku meskipun aku tahu mungkin hal ini adalah kesalahanku.

"Bisa kau ceritakan bagaimana ini bisa terjadi?" kataku, aku sengaja duduk di samping dia agar pembicaraan dapat berjalan lancar, mungkin.
"Semua ini berawal ketika kita melihat fotomu di tiang dan mereka melemparkan pisau ke fotomu itu, lalu di bawah foto itu ada tulisan, "Cari dia ! Temukan lalu habisi dia!" begitu, lalu aku bertanya ke mereka, "hey ada apa dengan orang ini?" lalu mereka berbicara dengan nada marah "dia adalah orang jahat yang tega merampas harga diri kita".

"Tidak mungkin !!" Aku merespon mereka tanpa berpikir, dan aku ga tahu kenapa aku berbicara seperti itu. Lalu setelah itu salah satu dari mereka bilang "jangan-jangan kamu tahu siapa dia dan tahu di mana dia sekarang", setelah itu aku lari ketakutan, karena tempat tersebut di stasiun kereta di mana aku turun dari kereta, aku langsung lari ke rumah Joe karena rumahnya lah yang terdekat, tapi untungnya aku bertemu Joe di perjalanan. Ketika dia melihatku lari dari gerombolan preman dia malah menghadang mereka, pada akhirnya dia lah yang mereka gebukin"

Aku mengerti sekarang ternyata Joe adalah orang bodoh  yang ingin menjadi pahlawan. Aku langsung menghampiri Joe dan berkata "Bego lu dasar, kenapa lu hadang bukanya lari juga!!"

"Lah gua gak tau njr gua kira mereka mau ngapa-ngapain Jena" katanya sambil menunduk dan menutup wajah dia.

"Terus lu ngapa ngikut ngkut juga" aku menujuk Loki
"Dia juga bego sih, pas dia tau gua di gebugin dia juga malah ngejar kawanan preman tersebut, terus pas balik balik dia udah kaya gitu aja" Jawab Jena.


Setelah percakapan tersebut aku sudah mempunyai alasan untuk pergi menuju kawanan preman tersebut, aku mengajak mereka agar bisa berbicara dengan memperlihatkan bukti ke kawanan preman tersebut dan menantang mereka agar jangan mengganggu teman-temanku yang sekarang.

Ketika sampai di tempat preman itu kumpul di bawah stasiun kereta di mana banyak sekali foto wajah diriku yang mereka simpan, benar kata Jena.

Akankah ada sebuah pertempuran atau kah hanya sekedar berbincang bermusyawarah saja? kita lanjutkan ceritanya nanti, sekarang kita flash back dulu kenapa aku memutuskan untuk keluar dari geng preman tersebut,

WUUUSSSHHHH Ceritanya flash back kayak di sinetron gitu dengan menggunakan sound effect.....

Semua berawal ketika aku dengan teman - teman gengku mempunyai misi yang sangat rahasia dan juga berbahaya, dan misi tersebut tidak di laksanakan di pulau di mana kita tinggal namun di pulau seberang, katakan saja nama pulaunya pulau Mawar. Di tempat tersebut terkenal dengan sebutan pulau yang sangat tenang dan damai hingga seluruh dunia jika ingin menentramkan hati dan jiwanya pasti datang ke tempat tersebut, orang gila pun jika datang kesitu pasti bakal sembuh saking tenang dan damainya pulau itu. Kami memiliki misi yang disebut dengan misi "Bongkar (Rahasia) Papah", misi tersebut di berikan kepada geng kita oleh seseorang yang menamakan dirinya Mama, kita tidak tahu siapa Mama tersebut namun dengan bayaran dari Mama untuk kita sangat besar untuk misi tersebut ya kita ambil dengan tanpa berpikir panjang. Misi tersebut memang sulit, kita harus mengetahui identitas dan seluk beluk pulau tersebut dengan mencuri seluruh dokumen rahasia yang penting di pemerintahan pulau tersebut sekaligus kita harus hati - hati dengan apa yang Papa dan Mama ini rencanakan, salah satu dari teman kami mengusulkan kita juga harus membongkar siapa target kita sesungguhnya dan siapa client kita, hal ini bisa disebut dengan side mission atau misi sampingan.

Setiap rencana yang kita buat harus kita laporkan ke client karena hal tersebut sebagai transparansi yang client kita inginkan, hal tersebut menambah banyak kecurigaan kita, karena setiap kita membuat rencana yang extreme seperti menyediakan persenjataan untuk melindungi diri sendiri jika ada sesuatu, mematikan seluruh energi di pulau tersebut, dan membunuh setiap orang yang mengetahui keberadaan kita pasti client tersebut malah berbahagia dengan hal tersebut, akan tetapi jika kita merencanakan hal yang tidak berisiko seperti mission stealth atau yang sering kita sebut ninja mission di mana kita harus mengendap ngendap ke tempat tersebut tanpa di ketahui oleh seseorang dia malah tidak setuju. Itu artinya kita harus melakukan misi ini dengan brutal. Sangat sangat sekali mencurigakan bukan.

Singkat cerita dengan membentuk 2 rencana yang satu rencana untuk membongkar apa di balik misi ini dan yang satu untuk memberi pelayanan untuk client Mama ini. 2 Rencana tersebut di lakukan dengan hanya 1 team karena untuk menghindari kecurigaan untuk client kita, karena jika kami membentuk 2 team pasti si Mama tersebut bertanya - tanya untuk apa grup yang satunya lagi ya kan? Setibanya di pulau tersebut yang pertama kita lakukan yaitu survey tempat, karena semua dari kita baru pertama kali mengunjungi tempat tersebut. Pulau itu bisa di katakan tidak cukup besar namun juga tidak terlalu sempit, seukuran Ancol lah kalau di dunia nyata (ini kan negeri cerita yang di buat - buat kan, tapi gak ada salahnya make sekala dunia nyata biar bisa ngebantu imajinasi kalian semua, ngerti kan maksudku?).

Setelah survey tempat yang kita temukan yaitu beberapa tempat menginap seperti perumahan dan hotel di sebelah utara, lalu taman bermain sebagai pusatnya lalu di sebelah barat pulau itu ada pusat kendali dan management pulau tersebut, di selatan ada pelabuhan di mana kita berlabuh lalu di sebelah timur ada pasar, namun seperti yang kita kenal pulau tersebut adalah pulau yang damai pasar pun tidak serame pasar rebo atau pasar kamis atau pasat hari - hari lainya. Setelah survey kita menyewa satu villa untuk bermalam di tempat tersebut, tempat yang sangat nyaman dan juga mahal, untungnya client kita membayar tugas tersebut dengan harga mahal.

Untuk sekawanan preman seperti kita menginap di hotel adalah salah satu hal yang luar biasa, namun kebanyakan dari kita tidak sama sekali menikmati tempat tersebut, yang kita pikirkan hanya tugas kita, karena setelah tugas tersebut kita akan di bayar dengan harga yang sangat besar.

Malam pun tiba, Ini saatnya kita untuk membentuk rencana,
Untungnya grup ini terdiri dari beberapa orang ahli pada bidang masing-masing, dengan masing-masing nama samaranya.

Abud...
Dia ahli dalam bidang dalam bersembunyi, dia salah satu orang yang sangat di cari polisi sekitar 7 tahun yang lalu, namun sampai sekarang dia belum dapat di temukan oleh satu detektif pun. Makanya rencananya kali ini mengendap ke ruang kontrol tanpa di ketahuan.

Udin...
Dia ahli dalam bidang pukul memukul orang, meskipun postur tubuhnya yang kecil dia mempunyai pukulan yang sangat menusuk ke bagian tubuh yang dia pukul sampai bisa membuat orang yang dia pukul pingsan.

Budi...
Dia mempunyai ahli berbohong yang sangat tinggi saking seringnya dia berbohong dia tahu bagaimana membohongi semua orang tanpa terdeteksi sedikit pun kalo dia benar benar berbohong, bahkan dia juga tidak percaya pada dirinya sendiri apakah dia itu adalah sebuah kebohongan yang di lahirkan atau dia hanya manusia biasa.

Ucok....
Dia salah satu dari kita yang paling tercepat, bukan hanya larinya yang cepat tapi juga kecepatan tangan, kecepatan berbicara, semua serba cepat. Mungkin dia bisa men copet seluruh dompet di kota ini sebelum mereka bangun... ehhmmm Mungkin.

Dan satu lagi...
Mik...
Dia ahli dalam bidang buka membuka seluruh kunci, bukan hanya kunci pintu namun juga kunci yang di tutup oleh suatu teknologi yang sangat canggih.

Salah satu dari kita beranggapan semua data pasti di simpan di pusat kendali di pulau tersebut, dan yang lain pun setuju, namun masalahnya pusat kendali mempunyai sistem dan penjagaan yang ketat, dan juga hanya orang-orang khusus saja yang bisa memasuki tempat tersebut.
Singkat cerita rencana pun sudah kami setujui, jadi begini rencananya...

Pertama...
Kita masuk dengan santai ke tempat yang kita tuju yaitu Pusat Kendali pulau tersebut, dengan  memanfaat kan momen ketika ada acara yang bertujuan untuk memberi wawasan dan pengetahuan untuk wisatawan agar mengetahui secara detail pulau tersebut. Momen itu adalah momen yang paling penting pada rencana ini. Ketika memasuki gedung tersebut kita harus mengetahui ada berapa penjaga dan ada berapa security camera di gedung tersebut. Inilah rencana pertama yang di sebut dengan rencana yang menganalisis tempat tersebut. Dan hasil yang kita dapat yaitu sangat mengagumkan, ternyata hanya untuk sebuah pulau wisata saja penjagaannya sangat berkelas dan sangat sulit untuk kita masuki, bahkan bagi kita sangat sulit untuk membuat rencana selanjutnya. Di setiap sudut ruangan ada banyak sekali kamera yang di menempel di dinding. Belum berhenti dengan kekaguman kita dengan kamera yang di tempatkan di setiap sudut, kami pun melihat setiap penjaga yang berdiri tegak di setiap ruangan. Selagi kita memerhatikan hal tersebut pemandu wisata memberi keterangan bahwa setiap penjaga yang ada di setiap ruangan tersebut adalah android (Kaya di cerita Android Become Human gitu yang maen PS4 pasti tau, atau kaya Terminator deh biar semua orang bisa membayangkan), yang di rancang untuk menjaga dan memperhatikan setiap orang yang memasuki ruangan tersebut.
Ketika mendengar hal tersebut kita langsung memandang satu sama lain, dan bagaikan kita semua berbicara dengan pandangan tersebut,

"Sepertinya kita jangan terlalu mencolok pada acara tersebut, karena ada banyak hal yang sepertinya memperhatikan kita"

lalu kita semua mengangguk.

Singkat cerita semua acara telah selesai lalu kita kembali ke kamar sewaan kita, semua pandangan termenung seakan akan misi yang kita akan lakukan ini adalah misi yang sangat mustahil bagi kita sekawanan berandalan jalanan yang sama sekali tidak mengerti teknologi.

"Hai kalian orang - orang bodoh" Tiba tiba Mik berbicara, dengan wajah yang sedikit tersenyum.
"Kalian termenung karena kalian pikir kita tidak akan berhasil untuk melakukan rencana ini kan? Kalian semua memang orang-orang bodoh yang tidak berpendidikan" Lanjutnya.

"Memang kamu pikir kita bisa membereskan semua teknologi canggih yang ada di dalam?"
"Apa maksudmu?" Aku membalasnya.


Bersambung.........

Comments